twitter rss
peluang usaha

Sebuah Pengorbanan

pengorbanan seorang ibu
Pengorbanan adalah sebuah usaha di mana kita memberi, atau meluangkan sesuatu untuk orang lain dengan ikhlas, itulah pengorbanan, dan tidak mengharapkan apa. bila pengorbanan tidak di landasi dengan kata ihklas maka itu bukan di katakan pengorbanan, kadang orang banyak mentapsirkan, bahwa dirinya telah berbuat baik atau memberi, itu sudah di hitung dengan katanya dirinya akan mendapatkan sebuah imbalannya, pahala menurutnya. mungkin saja, pengorbanan adalah hal yang baik dan terpuji, di mana kita ketahui bersama, bahwa berbuat baik itu banyak tantangannya, karena di mana, perbuatan ini tidak di ketahui dalam hal translitenya itu kurang di ketahui,,kadang kita berbuat, tapi kita bingung apakah yang kita buat itu adalah pengorbanan? tentu saja kita tidak mengetahuinya, pada dasarnya niat adalah hal utama, kalau niatnya baik, pasti hasilnya baik.

Frofil Justin Drew Bieber

Nama Lengkap : Justin Drew Bieber
Nama terkenal : Justin Bieber
Tanggal Lahir : 14 Maret 1994
Ibu : Pattie Mallette
Bapak :
Asal : Stratford, Ontario, Canada
Aliran : Pop, R&B
Occupations : Singer, songwriter
Posisi : Vocals, guitar, piano, percussion, trumpet
Years active : 2007–present
Labels : Island, RBMG
Associated acts : Usher
Terkenal sebagai : Penyanyi
Pekerjaan : Penyanyi, pencipta lagu
Lagu terkenal : Single “One Time” (2009)
Aliran : Pop, R & B
Memainkan Instrumen : Vokal, gitar, piano, perkusi, terompet
Aktif Tahun: 2007-sekarang
Label : Island, RBMG

lirik lagu Justin Bieber ft Ludacris – Baby

Justin Bieber

Oh woooah, oh woooooah, oh wooooah, oh.
You know you love me, I know you care,
you shout whenever and I’ll be there.
You are my love, you are my heart
and we will never ever ever be apart.
Are we an item? girl quit playing,
we’re just friends, what are you saying.
Said there’s another, look right in my eyes,
my first love broke my heart for the first time.
And I was like…

[Chorus]
Baby, baby, baby oooooh,
like baby, baby, baby noooooooo,
like baby, baby, baby, ooooh.
Thought you’d always be mine, mine (repeat)

[Justin Beiber]
Oh, for you I would have done whatever,
and I just can’t believe we aint together
and I wanna play it cool the thought of losing you
I buy you anything, I buy you any ring,
and now please say baby fix me and you shake me til’ you wake me from this bad dream.
I’m going down down down down
and I just can’t believe my first love won’t be around.
And I’m like…

[Chorus]

[Ludacris]
Luda, When I was 13 I had my first love,
there was nobody that compared to my baby
and nobody came between us, no-one could ever come above
She had me going crazy, oh I was star-struck,
she woke me up daily, don’t need no Starbucks.
lyrics courtesy of killerhiphop.com
She made my heart pound, I skip a beat when I see her in the street and
at school on the playground but I really wanna see her on the weekend.
She knows she got me dazing coz she was so amazing
and now my heart is breaking but I just keep on saying….

[Chorus]

Now I’m gone,
Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah,
yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah,
yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah,
now I’m all gone.
Gone, gone, gone, gone, I’m gone.
[End]

Takkan Menghilang by edane

Intro: F#m A D E (2x)


F#m D E
Waktu seakan cepat berlalu dari depan mata
F#m D E
Sepertinya belum lama kita bertemu melepaskan rindu
Bm E
Semua terasa sangat indah untukku engkaupun begitu
Bm E
Berbagi cerita dan tertawa selalu dan kau tahu itu


Reff:
A5 A5BassG# F#m5 D5 A5
Takkan menghilang selalu ku kenang saat bersamamu kawan
A5BassG# F#m5 D5
Akan ku nyanyikan lagu yang kau kenang semoga saja kau senang
D5
(Sampai di masa mendatang......)


F#m A D E
Beribu waktu tempat ku lalui mencari kehidupan
F#m A D E
Dengan jalan berliku yang engkau lewati bukanlah rintangan
Bm E Bm
Kau ada dekatku disaat aku jatuh telah kurasakan
E A5
Hingga kini aku bisa berjalan kembali dan aku tahu itu


Back to: Reff

G5
Hidup tak semudah kita bayangkan
E5
Pasti akan hadapi suka duka
G5
Yakinlah kita akan tetap melangkah
E5 F5 G5
Melewati smua dengan yang ada
D5 F5 G5 D5 F5 G5
Yang ada yeah....yakinlah....yeah....
F5 G5 A5
Lewati semua dengan yang ada....


Interlude: A5 G#5 F#m5 D5 (2x)
Back to: Reff

D5 D#5...................
<iframe src="http://www.stafaband.info/embed-29984.html" width=100% height=70 scrolling="no" frameborder=0></iframe>

Kata Sahabat

kata sahabat adalah sebuah kata yang menandakan bahwa manusia adalah makhluk sosial namun demikian besar arti sebenarnya dari sebuah persahabatan sehingga membuatnya begitu berarti. kadang sahabat dapat membuat hari-hari yang kita lalui benar-benar indah dan memiliki banyak cerita, namun kadang juga sahabat membuat kenangan terburuk untuk kita sepanjang hidup.

tetapi kadang kala juga sahabat bisa berakhir indah atau bisa juga buruk, saya mungkin punya sebuah persepsi bahwa persahabatan tidak boleh diakhiri dengan sebuah kata cinta, dan persepsi itu dah menjadi prinsip semenjak saya mengenal arti persahabatan.

namun, saya juga tidak bisa pungkiri bahwa hal yang bertentangan tersebut banyak terjadi disekitarku. dan harapku saya tidak menjadi bagian dari itu, sebab saya ingin menempatkan arti sahabat sebenar-benarnya sahabat, walaupun banyak cerita negatif yang mendekatkan saya akan hal cinta sesama sahabat…tentunya sahabat ceweklah soalnya gue cowok.untuk saya sahabat adalah sahabat, dan sahabat terbaik adalah sahabat yang tau kapan dia atau kita membutuhkannya. butuh waktu yang lama untuk membangun sebuah persahabatan, tetapi hanya butuh waktu singkat untuk menghancurkannya

Sahabat

Hidup penuh warna warni, hidup ini penuh tawa dan juga tangis, serta kadang hidup juga ga masuk akal. Tapi itulah kehidupan, semua warna, emosi dan hal yang ada di dalamnya harus dihadapi dengan bijak. Dan dibalik semuanya pasti ada hikmah yang menunggu.

Seorang sahabat terbaik dalam hidup saya, setidaknya untuk saat ini, kemarin mengejutkan saya. Sebenernya kita dah cukup saling mengenal, dan sering bercanda, jadi selama ini ga ada masalah. Kami juga terkadang memberi semangat lewat sms. Nah, pas kemarin tuh saya dibikin pusing oleh jawaban-jawaban sms darinya. Ga biasanya dia begitu. Otak saya terus berputar berusaha menjawab pertanyaan, “Dia lagi kenapa sih?”.
Skenario pertama. Dia lagi ma yayangnya dan terganggu dengan sms saya sehingga dia marah.
Skenario kedua. Dia lagi ada masalah dengan seseorang, mungkin yayangnya, dan tiba-tiba ada sms dari saya, sehingga menumpahkan segalanya ke saya.
Skenario ketiga. Dia lagi ma yayangnya. Sms saya dibaca yayangnya dan yang bales yayangnya. Aduh…. Kalo bener maafin ya.. saya sama dia cuman sahabatan.
Skenario keempat. Dia memang beneran marah or bosen ma saya, dengan alasan yang belum saya mengerti. Moga-moga jangan deh.
Terus terang sampai saat ini pun saya belum bisa menjawab dengan pasti pertanyaan di atas. Yang jelas, apapun yang terjadi dengan dia, saya hanya ingin dia tahu, bahwa saya udah mengganggap dia sahabat terbaik untuk saat ini. Kalo memang saya yang salah dan keterlaluan sama dia, saya memohon dengan sangat akan maafnya.
Karena dimata saya, dia itu :

Dia seorang yang simpel dan ga neko2, atau menurut apa yang dia bilang sendiri, lempeng
Dia itu baik, baik banget malah. Kalo saya minta tolong, pasti dia mau nolong. Waktu persiapan acara pernikahan saya kemarin pun, dia juga cukup banyak membantu.
Dia itu tempat sharing yang enak banget, karena dia slalu antusias ngedengerin curhatan saya.
Dia itu rajin. Rajin dateng pagi, rajin dalam pekerjaan, rajin ibadahnya, puasanya juga rajin.
Buat yayangnya, yakinlah bahwa dia tak lebih dari sahabat saya. Saya justru sangat mendukung dan selalu berdoa, semoga cinta kalian slalu abadi dan semoga rencana kalian tuk menikah segera terwujud. Jika perlu bantuan, saya pun Insya Alloh siap.

Dan terakhir, saya cuman pengin bilang kalo saya masih pengin jadi sahabatnya. Maafkan sahabat….

catatan kecil sahabat

beritahu aku tentang kabarmu, meski aku bukan kekasihmu , ceritakan padaku tentang harimu, meski aku tak berhak untuk tahu, jika hari ini aku bertanya keadaanmu ,, mungkin ini sapaan seorang sahabat yang selalu mengingat sahabatnya,

catatan kecil sahabat

kami berteman netral, nggak pandang kaya miskin, nggak pandang cantik ganteng, jelek, semua sama, anti sama pamer dan sombong, sahabat yang namanya persaudaraan, itulah kami setuju.
Abdee Negara (lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 28 Juni 1968; umur 42 tahun) adalah gitaris, vokal pendukung, penulis lagu dan produser yang berasal dari Indonesia. Ia adalah salah satu gitaris Slank dengan gitaris lainnya, Ridho dan pernah bermain dengan gitaris nasional dan internasional lainnya, salah satunya Paul Gilbert. Selain Slank, band utamanya, Abdee juga memproduseri band Indonesia lainnya, Serieus. Sejak memulai karier musiknya, Abdee selalu bermain dan mempersembahkan gaya rock-blues.
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Abdee_Negara

Eross

Gitaris yang satu ini bisa dibilang lebih menonjol skill mencipta lagunya ketimbang permainan solo gitarnya. Tak ada yang terlalu istimewa dari permainan gitarnya. Namun kalau bicara soal skill membuat lagu, tidak perlu diragukan lagi. Karya-karyanya selalu laku keras.

Ia mulai tertarik dengan musik ketika duduk di bangku kelas 2 SD ketika melihat penampilan dan video klip God Bless, terutama permainan gitar Ian Antono. lalu ia mulai tertarik dengan grup rock kondang Kiss, Europe dan Bon Jovi dan grup rock dalam negeri, God Bless. Mulai bermain gitar ketika duduk di bangku kelas 2 SMP saat ia menerima sebuah gitar dari pamannya sebagai hadiah ulang tahun ke 14. Gitar pertamanya tersebut bermerk Kawasaki. Ia sempat belajar gitar klasik, tapi hanya bertahan 3 bulan setelah itu ia memutusukan berhenti. Pengalaman manggung pertamanya juga didapat ketika masih SMP meski saat itu ia belum memiliki gitar sendiri.

Ketika masuk SMA, ia bergabung dengan band bentukan pamannya yang bernama Dizzy. Di band tersebut terdapat Icha dan Adit yang nantinya menjadi personel Jikustik. Ketika mulai ngeband inilah kemudian Eross mendapatkan gitar elektrik pertamanya. Di tahun itu juga ia mulai bertemu dengan Adam, Duta, Sakti, dan Anton. Mereka akhirnya sepakat membentuk grup Sheila Gank.

Bersama Sheila Gank, Eross pernah menyabet gelar Best Guitarist di sebuah Festival Band DIY di Yogyakarta. Bahkan Sheila Gank pernah menyabet juara 3 di Festival Band se-JaTeng dan DIY. Waktu itu mereka sudah memiliki lagu sendiri. Salah satu lagu yang jadi andalan adalah Kita. Setelah mendapat juara 3, banyak yang merequest lagu tersebut di radio-radio Yogya. Akhirnya Eross memberanikan diri berangkat ke Jakarta untuk memberikan demo lagu mereka. Bermodal uang Rp. 200.000,- akhirnya sampailah ia di Sony Music dan memberikan demonya. Beberapa minggu kemudian ia dikontak oleh Sony Music dan berangkat ke Jakarta untuk dikontrak dan rekaman. Untuk beberapa keperluan nama Sheila Gank dirubah menjadi Sheila On 7.

Tahun 1999, debut album perdana dirilis dan langsung meledak terjual 1 juta keping. Yang menarik, Sheila On 7 adalah band pertama di Indonesia yang berhasil menjual album sebanyak 1 juta keping dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Album perdana tersebut semua hitsnya mengandalkan lagu-lagu karya Eross seperti Kita, Dan, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.

Album-album berikutnya tetap menunjukkan skill Eross sebagai pencipta lagu yang brilian. Album Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000) juga terjual diatas angka 1 juta keping. Kali ini mengandalkan lagu-lagu berjudul Sephia, Bila Kau Tak Disampingku, dan Temani Aku. Kemudian disusul oleh album 07 Des (2002) yang mengandalkan hits-hits Seberapa Pantas, Seandainya, Saat Aku Lanjut Usia, Mari Bercinta, dan Percayakan Padaku. Tak hanya sampai disitu, album Pejantan Tangguh yang dirilis tahun 2004 pun tetap menjanjikan. Bersama Sheila, Eross juga juga membuat album soundtrack film layar lebar yang berjudul 30 Hari Mencari Cinta.

Eross juga sudah pernah berkolaborasi dengan membuat lagu untuk artis-artis lain, seperti Iwan Fals, Memes, Rio Febrian dan penyanyi cilik Tasha. Selain itu lagu-lagunya kerap dijadikan background iklan-iklan di televisi dan radio-radio.

sumber: http://www.gitaris.com/musisi/Eross.p?vo=5

Orang Rock Itu Pemberontak

interview

oleh: Ian Antono

Musik rock pernah berjaya di negeri ini. Sejumlah grup rock, seperti God Bless, dengan salah satu pentolannya, Ian Antono, sempat merajai panggung ingar-bingar musik keras itu. Sayang, sekitar sepuluh tahun terakhir, jenis musik "pemberontakan" ini meredup. Satu per satu kelompok rock meninggalkan panggung.
Seiring dengan tenggelamnya rock, kelompok musik pop bermunculan dengan lagu-lagu lembut dan ditopang oleh industri rekaman serta televisi. Zaman berganti, selera masyarakat pun berubah.
Di tengah lesunya rock, digelarnya Parade Musik Rock di Jakarta mengejutkan banyak orang, termasuk Ian. "Saya heran masih ada yang berani bikin yang kayak begini. Pasti orang idealis, nih," ujarnya sambil mengisap dalam-dalam rokoknya.
Ian menggeluti musik sejak remaja. Adapun langkah ian pertama kali terjun ke karier musik profesional yakni ketika bergabung dengan grup band legendaris, God Bless. Bersama kelompok itu pula Ian berjaya sebagai rocker pada 1970-1990-an. Sejumlah penghargaan pun diraih.
Kepada wartawan Tempo Yophiandi, Zulhusni Siregar, dan fotografer Santirta, sang rocker berbicara seputar kondisi musik rock dulu dan kini, termasuk impiannya yang sedang disiapkan buat God Bless. Selama wawancara, Ian ditemani Tatiek Saelan, istrinya, di rumahnya di bilangan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu pekan lalu. Berikut petikannya.
IA: Ian Antono
TS: Titiek Saelan
Mengapa rock menyusut dari musik Indonesia?
IA: Sebetulnya ini tuntutan pasar. Terutama karena ini pesanan label, kan. Pembeli kaset (dan cakram) sekarang kan sudah anak-anak baru. Bukan lagi zaman kita. Era dulu, sekarang sudah bergeser ke Barat. Tak mungkin jadi pembeli musik Indonesia lagi. Kalian kan generasi yang dibentuk label. Maunya label apa, ya, itu yang dibuat.
Kenapa terkesan ada putus generasi?
IA: Putus sih enggak, ya. Karena enggak ada band yang ke situ (musik rock) saja. Jadi kalau sekarang orang mau ngerekam rock, orang berpikir tiga-empat kali. Karena, kalau mau ngasih ke label, disuruh ganti lagi, ganti lagi. Akhirnya pribadi dia itu hilang. Sorry, ya, orang kalau pribadinya enggak ngerock, enggak mungkin bisa main rock, mainkan distorsi iya. Cuma ingar-bingar, dibungkus distorsi biar kelihatan ngerock bisa. Tapi rohnya enggak bakal ngerock.
Ada semangat zaman yang hilang, rindu kebebasan?
IA: Pasti ada. Orang rock itu pemberontak, dan itu menyatu dalam lirik lagunya. Entah pemberontak dari segi apa, menyatu dalam lirik. Enggak mungkin dibilang rock itu salon saja. Kan lirik dulu begitu (kritik sosial). TS: Sekarang siapa yang enggak keras. Malah yang di jalanan lebih keras daripada kita kan. Iwan (Fals) bagaimana tidak kerasnya waktu itu? Sekarang kan akhirnya dia juga menyanyikan lagu-lagu cinta.
Tak ada regenerasi?
IA: Begini ya, memang kalau band rock itu sudah agak berkurang. Karena begini, tiap mengeluarkan album, kayak Grass Rock, pendengarnya enggak jalan. Jadi, lama-lama, industrinya justru yang berkurang.
Apa sekarang terlampau enak?
IA: Karena sekarang orang menuntut lebih gampang. Orang yang beli kaset dari kalangan pembantu. Ring tone, ya, pembantu saya handphone, sorry ya, banyak sekali. Ya anak ABG-nya sorry ya, begitu. Memang pengetahuan musik klasik rock zaman dulu itu sudah tak ada. TS: Seleranya sudah berubah.
Makanya sekarang pada ke indie, ya? Mungkin enggak masuk label lagi?
IA: Mungkin saja, kenapa enggak? Tergantung pemasarannya, bukan labelnya. Yang jelas kan sekarang masih main. Ini ada teman saya lagi mulai, jual murah, untuk membuat pasar sendiri. Tak mengikuti jalur distribusi biasa, jadi bikin agen di tiap daerah. Dia pakai label sendiri, jual cakram Rp 6.000. Usaha kayak begitulah yang harus dilakukan.
Dulu rock bisa bertahan sampai tiga dekade (1970-1990-an), kenapa?
IA: Saya pikir karena rambatannya, ya. Enggak dari atas (industri musik) kayak sekarang. Kalau dulu kami kan gerilya. Dari kecil saja kami sudah dibekali dengan berbagai macam musik, mulai dari klasik sampai pop. Terus disaring sampai kami olah, jadi diri sendiri, dan akhirnya memilih rock.
Pertama main musik apa?
IA: Dulu saya main jazz-jazz standar, kayak bosanova, saya main di night club, sama orang jazz. Pegang drum malah, itu usia 16 tahunan. Era The Shadows tahun 1970-an, saya baru pegang gitar. Guru saya justru orang jazz, saya belajar dari dia. Keluarga saya kan keluarga band, kakak saya main gitar.
Kabarnya orang yang jago di rock, mulainya dari klasik?
IA: Basic-nya ada. Saya memang suka klasik. Rock dan heavy metal itu mungkin gabungan jazz dan blues.
Mungkin itu sebabnya sekarang kurang ada rock, prosesnya harus lebih panjang dibanding sekarang?
IA: Ya, mungkin memang enggak punya bekal (ilmu musik). Mungkin juga terlalu cepat (proses bermusiknya), karena mereka industri kan, ya. Saya lahir bukan dari industri. Dulu saya datang ke Jakarta tujuannya apa? Ya, main musik, supaya lebih ahli, bukan rekaman. Rekaman itu berikutnya.
Sebelum rock menghilang, ada band-band "gondrong" tapi lagu cinta. Sejak kapan rock menghilang?
IA: Ya, sekitar mendekati 2000-anlah. Tahun 1990 itu sudah mulai (terjadi) "pengkhianatan", sejak masuknya label besar asing plus lagu-lagu dari Malaysia. Dengan master sekian banyak, dengan lagu kayak begitu, sejak itu mulai diarahkan tuh musik-musik sama label.
Karena mungkin ikut lagu-lagu slow rock kayak White Lion, Scorpion?
IA: Ya, enggak juga. Sebetulnya itu tetap enak, kok. Tetap ada soul-nya, semangatnya.
Kapan Anda mulai rekaman?
IA: Saya mulai rekaman justru sebelum di God Bless, waktu di Band Bentoel. Sejak ikut God Bless, kami juga tak bicara rekaman, bikin lagu saja.
Dulu rock bisa jaya karena ada sentranya, seperti di Malang, Jakarta?
IA: Iya, ada sentranya. Sampai sekarang juga masih ada. TS: Malang memang keras, ya. Sampai jual celana, untuk beli tiket. Lagu dihafalin dulu baru nonton. Tapi sekarang, ya, sudah tak ada, sudah tua-tua. Era sekarang, ya, beda. Lapangan bola saja jadi mal.
IA: Sekarang memang tak ada yang mewadahi. Banyak yang kirim kaset, telepon, mau rekaman, tapi di Jakarta. Orang mau berjuang (berhadapan) sama produser sudah enggak ada (semangat mengembangkan musik). Kalau mau masuk rekaman mesti laku. Kalau dulu, yang punya rekaman enak-enak saja, "Gue yang punya duit, gue senang musik." Sekarang label yang mendikte karena punya kuasa, lho, punya link televisi.
TS: Tahun 1970-1980-an saya enggak boleh masuk televisi karena yang gondrong enggak boleh.
IA: Mesti diikat rambut saya. Justru asyiknya main musik di zaman itu. Enggak mikirin laku atau enggak.
Ada kekhususan untuk masuk rock?
IA: Rock itu hubungannya dengan keras, power. Makanya kalau orang enggak bisa keras, jangan main rock. Vokalnya harus keras, melengking tembus sound gitar. Ada hubungannya dengan energi, mukul drum juga enggak bisa pelan-pelan.
Kalau blues soul-nya mengingatkan penderitaan, bagaimana dengan rock?
IA: Pengalaman kami, sudah harus ada tema. Misalnya ada lirik mengacu ke mana, hubungannya dengan kekerasan, kritik sosial. Misalnya marah, sedih, haru, berontak, happy. Kalau rock n roll kan riang, balada kan sedih. Ini karakter. Heavy metal kan suaranya harus gaduh.
Tapi suara rock sekarang juga beda. Karena zamannya?
IA: Ya, dulu melengking, sekarang rendah, ya. Jadi dulu dicari sound melengking karena memang menyelamatkan sound gitar. Kalau sekarang kan terbalik, justru gitarnya yang direndahin, mengikuti vokal.
Minggu ini ada Jakarta Rock Parade, bagaimana menurut Anda?
IA: Ini bukan satu-satunya cara. Cuma, dengan mengadakan (acara) ini, bagus juga. Berarti mereka ada rasa berjuang untuk musik. Saya sendiri bingung, berani betul zaman kayak begini bikin parade seperti itu. Ini pasti orang idealis. Ya, ini bagus, punya cita-cita mengembalikan rock lagi.
Rock sekarang semakin eksklusif, ya?
IA: Karena kan sedikit. Kalau di daerah sih masih banyak yang suka rock. Jakarta saja yang suhu industrinya rada aneh. Tapi kayaknya memang enggak ada hubungannya, dari zaman dulu, industri dan perkembangan rock. TS: Perlu diketahui, God Bless itu tak pernah sukses di industri (rekaman), album, tapi selalu sukses di panggung.
IA: Memang rock itu, ya, harus dengan performance.
Di luar negeri bagaimana?
IA: Masing-masing sudah punya wilayah. Kalau rock sudah ada penonton rock, jazz menonton jazz, begitu. Masing-masing punya penggemar yang sulit, bahkan tak mungkin diracuni, dicekoki dengan penggemar musik lain. Tapi kalau di Indonesia, bisa. Karena ada tren atau hit, hari ini beli ini, besok yang itu karena penontonnya belum menemukan "diri sendiri".
Bagaimana mendapatkan formula yang pas buat rock di Indonesia saat itu?
IA: Sebetulnya saya banyak belajar, mendengar. Saya bergaul dengan Iwan (Fals), banyak penyanyi mulai dari tradisional, dengan Indra (Lesmana), Gilang (Ramadhan). Akhirnya ini yang membuat saya jadi tahu harus bagaimana. Kan lebih gampang belajar musik tradisional, misalnya, dibanding blues, karena itu kan milik orang lain. Saya sendiri sadar akan kesulitan kalau mengikuti, menyelami "penderitaan" yang ada di jiwa mereka. Kalau saya belajar musik Jawa, kan jauh lebih gampang, enggak usah belajar lagi. Kalau belajar, ya, enggak perlu jauh-jauhlah.
Unsur etnis di musik God Bless dan Gong 2000 itu memang sengaja dimasukkan?
IA: Sebetulnya bukan sengaja, kalau kita bikin album kan sudah ada frame-nya, ada cermin. Lagu yang dibikin, ya, ada benang merahnya. Kalau mau bikin country ya mesti pakai gitar akustik, misalnya.
Waktu eksperimen itu, kedengaran aneh enggak?
IA: Memang, apa pun yang belum populer pasti aneh. Memadukan alat tradisional, suling masuk di rock jadi aneh memang. Tapi kalau sudah terbiasa orang enggak aneh lagi, malah mengikuti. TS: Kemarin habis bikin album musik Dayak dicampur rock, lagu berbahasa Melayu. Ada seorang ibu yang ingin dibuatkan album.
Ada perasaan rindu dengan masa dulu?
IA: Rindu sih enggak. Cuma ada satu hal yang belum kesampaian. Saya merasa God Bless itu belum dimaksimalkan, ditata sebagaimana orang Barat menata sebuah band. Misalnya, God Bless itu seharusnya sudah bikin pergelaran sendiri, yang ada LCD-nya bagaimana perjalanan God Bless, dibukukan. Seharusnya God Bless sudah pantas.
Kontribusi Anda terhadap God Bless sejauh mana?
IA: Kami ini bukan sekadar grup band. Sudah lebih dari itu, ini persaudaraan, keluarga. Dengan keluarga dekat, dengan anak juga. Keluarga besar.
Anak-anak mengikuti jejak Anda?
IA: Sudah, dengan gayanya sendiri tentu. Kan anak muda maunya sendiri, mereka kan punya dunia berbeda. Minggu depan mau launching.
Dulu main di klab, kafe, sekarang masih mau main?
IA: Saya sih enggak lagi. Enggak nyambung saja. Enggak satu perjuanganlah ha-ha-ha. Ntar lagu slow semua yang diminta.
Anda bisa mencukupi keluarga dengan bermusik?
IA: Kalau dari grup saja enggak bisa. Ya, mudah-mudahan ya kalau God Bless jalan lagi. Makanya saya berkecimpung banyak di produser, arranger.
Saran supaya rock berjaya lagi bagaimana?
IA: Kalau sekarang, mau enggak mau mulai dari industri. Televisi itu sudah penuh, (ironisnya) kalau belum muncul di televisi (dianggap) belum populer. Kalau dulu orang tak perlu televisi, tahu God Bless dari media cetak, radio. Mau enggak mau sekarang industri, seperti Soundrenalin saja kan sudah ada industrinya. Jadi semacam ladang promosi. Yang idealis makanya jadi rontok.
Pembajakan dulu juga dirasakan?
IA: Ya, dari dulu. Sekarang juga. Padahal kan enggak bikin lagu lagi, tapi ada terus kan.
Bukannya bagus, masih didengar orang?
IA: Ya, kalau dikenal tapi kami enggak main, ya, percuma.
Tribute bagaimana, tak bisa membawa angin perubahan?
IA: Ya, kalau saya bilang sih salah strategi, ya. Di luar itu kalau rock ya, kalau mau dibuat lagi, orang aslinya yang mesti nyanyi, bukan orang lain. Kecuali pop. Rock itu identik dengan asalnya, bukan asal orang. Deep Purple dinyanyikan yang lain enggak mungkin. Kehilangan rohnya.
Anda diundang untuk Rock Parade?
IA: Pernah. Tapi saya disuruh main sama orang. Enggak enak, kan.
Dulu waktu akan konser selalu harus pakai baju ketat kulit begitu?
IA: Ya, iya. Tapi itu kan kostum panggung, ya. Ya, semuanya kan kami persiapkan, bagaimana kostumnya, warnanya, pas atau tidak dengan lagu yang akan dinyanyikan.
Pernah "gerah" dengan peralatan yang disiapkan?
IA: Ya, sering. Waktu cek sound-nya enggak bagus saja sudah gerah.
Log Zelebour bagaimana, ya?
IA: Dia memang idealis. Dari dulu seleranya memang dia rock. Rock dulu, bukan rock sekarang.
BIODATA
Nama : Yusuf Antono Djojo (Ian Antono)
Lahir : Malang, 29 Oktober 1950
Profesi: Pencipta lagu, arranger, produser, gitaris (seniman rock)
Status : Menikah (dengan tiga anak)
Karier :
  • 1970, Bentoel

  • 1974, God Bless

  • 1989, Gong 2000 Album : God Bless (4 album), Gong 2000 (3 album)
    Penghargaan:

  • 1987-1988, BASF Award (Gersang)

  • 1989, HDX Award (Buku ini Aku Pinjam)

  • 1989, BASF Award (Bara Timur)

  • 1994, HDX Award (Laskar)

  • 1995, Diamond Achievement Award

  • Steve Vai

    Steve Vai (lahir: Carle Place, New York, 6 Juni 1960) adalah gitaris, penulis lagu, penyanyi dan produser yang berasal dari Amerika Serikat.

     Group Band Saat Ini: Steve Vai
    Group Band Sebelumnya: Hot Chocolate, The Ohio Express, Circus, Rayge, Bold As Love, Axis, Morning Thunder, Frank Zappa, The Out Band, The Classified, 777, Alcatrazz, David Lee Roth, Whitesnake
    Pengaruh: Joe Satriani, Frank Zappa
    Gitar: Ibanez Universe, Ibanez JEM

    Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.
    Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.
    Steve Vai mengawali kariernya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare. Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda. Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.
    Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya. Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
    Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.
    Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan.

    Joe Satriani

    Joe "Satch" Satriani (lahir di Westbury, New York, Amerika Serikat, 15 Juli 1956; umur 54 tahun) adalah seorang gitaris dan guru gitar. Ia memulai kariernya sejak umur 12 tahun. Beberapa muridnya yang telah menjadi terkenal adalah Steve Vai dan Kirk Hammett. Ia terkenal ketika menaruh lagunya di Internet, dan banyak orang suka lagu yang dia mainkan.

    Ikang Fawzi

    Ahmad Zulfikar Fawzi populer dengan nama Ikang Fawzi (lahir di Jakarta, 23 Oktober 1959; umur 51 tahun) adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding di dunia seni yang membesarkan namanya. Ikang menikah dengan aktris dan politikus Marissa Haque.

    Ikang menghabiskan masa kecilnya (TK dan SD) di Belgia dan Jepang, mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai diplomat. Darah seni mengalir dari ayahnya. Ayah Ikang dulu pemain Hawaiian, pencipta lagu dan penyanyi. Karena dorongan dari ayahnya, Ikang, yang berusia 10 tahun, dimasukkan ke Yamaha Musik di Jepang untuk kursus privat electone dan drum. Tak hanya musik, Ikang juga belajar beladiri. Saat di Jepang Ikang belajar karate. Setelah kembali ke Indonesia, dia menekuni pencak silat.

    Setelah menyelesaikan pendidikan di SMU, Ikang kian mengembangkan bakat bermusiknya bersama temannya Addie M. S.. Beberapa album yang telah dikeluarkan oleh Ikang antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi". Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 di antaranya di aransemen oleh Addie M. S., yang berperan juga sebagai music directornya. Sedangkan album terbarunya, "Dua Sisi", dirilis April 2005 setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karyanya.
    Ikang pernah mendapat gelar "The Best Rocker" pada tahun 1987.

    Awal perkenalan Ikang dengan dunia seni peran adalah saat mengisi malam puncak FFI 1981. Saat itu Ikang tampil sebagai penyanyi, kemudian ia diajak main film "Pengantin Remaja II" (1982). Keberuntungan didapat oleh Ikang, dirinya dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Mereka bermain bersama setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987).

    Ikang juga pernah bermain bersama Rhoma Irama. Dalam film tersebut Ikang juga berpartisipasi mengisi soundtrack film tersebut dengan lagunya yang melegenda, "Preman".
    Ikang Fawzi menikah dengan aktris Marissa Haque pada tanggal 12 April 1987. Setelah meraih gelar sarjana pada tahun 1987, Ikang terjun ke bisnis real estate. Pernikahannya dengan Marissa membuahkan dua orang anak, yaitu Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi. Putri pertama mereka yang akrab dipanggil Bella telah mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai artis. Pada tanggal 20 Juni 2007, Bella menjadi pemenang 'Abang None Jakarta' perwakilan dari Jakarta Barat.

    Ian Antono

    Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 60 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bless
    Pada awalnya, Ian Antono merupakan seorang drummer. Namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King.
    Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia.
    Setelah mundur dari God Bless dan Ian bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996).
    Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album "Apa Kabar?" gagal dipasaran.
    Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C. Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzi dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik telah menerima banyak penghargaan. Antaranya ialah BASF Award (1987 - 1988) untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk lagu Buku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award (1989) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi yang tinggi di industri musik pada tahun 1995.
    Sebuah pengalaman yang menarik bagi Ian adalah ketika pada tahun 1999 ia diundang oleh Ramli Syarif untuk ikut memeriahkan ajang Formula-1 di Malaysia. Bagi Ian ini bukan pengalaman biasa, pasalnya disana turut hadir pula grup kolaborasi dewa gitar dunia, G3 dan grup rock legendaris Jethro Tull. Dengan memanfaatkan sesi check sound, Ian mempelajari perangkat milik Steve Vai yang jumlahnya banyak. Dari situ ia menambah ilmu dan wawasan yang belum pernah ia dapatkan di Indonesia.
    Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll.
    Ian Antono pada tahun 2007 ini sering memakai Gibson Les Paul standar dan juga Gibson SG double neck. Untuk perangkat latihan di rumah ia memakai Marshall, namun untuk LIVE dan rekaman di studio ia menggunakan Mesa Boogie. Tak ada efek macam-macam yang ia gunakan selain sebuah delay.

    Sejarah Karier Eet Sjahranie

    Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.
    Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau Yon Koeswoyo," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda Kalimantan Timur, tempat keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.
    Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, A Wahab Sjahranie yang pernah jadi Gubernur Kalimantan Timur 1967-1977, ke Jakarta, sekalian mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. "Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik," katanya Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai tahu sound-sound aneh. Referensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah. "Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia, tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik," tutur Eet.
    Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu Iwan Madjid, yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu, mereka sepakat membentuk grup band, namanya WOW. "Tapi belum terealisir saya sudah kadung pergi ke Amerika," ujar Eet. (WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya Fariz RM dan Iwan Madjid, serta Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockie Surjoprajogo, yang lalu mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet memilih Ecky Lamoh. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi, Eet ingin format solo album dirubah menjadi duo. Titelnya "E dan E", singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan, kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka, diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EdanE.
    Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.
    Bersama EdanE, Eet telah banyak memiliki penggemar karena cara dia memainkan gitar sungguh tak dapat dipandang sebelah mata. Dalam debutnya bersama EdanE, Eet telah mengeluarkan 6 album

    Rintihan Hati Yang Terluka

    Duduk terdiam dan termangu yang kulakukan
    Hanya linangan air mata yang kurasakan
    Hati terasa tersayat belati cinta
    Begitu perih dan menyakitkan...

    Kenapa baru sekarang aku merasakan?
    Setelah hatiku merasa kebahagian
    Begitu senang dan ingin terbang rasanya
    Hingga aku lupa siapa aku sebenarnya!!!

    Aku ingin sekali mengutuk dirinya
    Karena dia berani membuat hatiku terluka
    Cukup sekali ini saja aku merasakannya kejamnya percintaan.
    Dan aku ingin sekali melihat dia terluka dan tersiksa oleh kejamnya cinta....

    \\\"Agar dia juga meraskan,apa yang telah aku rasakan saat ini\\\"

    Mencintai dengan sepenuh hatiku
    Seluruh jiwa dan ragaku,tlah ku serahkn untukmu
    Hanya tinggal rasa dan kulitku saja yang tersisa
    Begitu besar cintaku padamu

    Hanya hitungan hari aku berhubungan denganmu
    diselembar kertas kita tlah mengukir mimpi
    Begitu indah mimpi itu bagiku
    Sehingga begitu sulit untuk aku lupakan.

    Kau menanam benih-benih cinta di hatiku
    Mereka semua,tumbuh subur tanah perasaanku
    Namun semua tlah layu karena perubahan dirimu
    Karena hanya hujan air mata yang slalu menyiraminya

    Sehingga mereka enggan untuk tumbuh lagi!!
    Karena yang mereka harapkan adalah hujan kasih sayang,bukan hujan air mata!!
    Aku sadari,memang sikapmu kini tlah berubah!!

    Dulu hatiku secerah pagi dan seindah malam
    Tapi kini tinggallah malam yang tak berbintang.
    Setelah kau pergi dari hatiku,Aku gak tau kau akan tau isi hatiku!!!!
    Apakah seperti itu rasa cinta sesaat????

    menghadapi kenyataan

    Bagaimana cara mebghadapi kenyataan, law kenyataan itu pahit??
    z ingin menghindarinya, tpi z bukan tipe orang yang begitu saja menghindari semua masalah yang belum terpecahkan.
    menghadapinya jg begitu sulit, rasanya maw mati!!
    apa yang harus aku lakukan???
    kadang ku bertanya sendiri mengapa harus aku yang merasakan apa yang ku rasakan?? mengapa bukan orang lain saja??
    aku kadang berfikir,, bgaimana jika aku menyerah saja dalm hidup ini....
    tp bukan berarti smua selesai malah tambah rumit...
    binggung>>>
    apa yang haruz kulakukan???
    ya allah...
    bantulah hambamu ini... jernihkanlah pikiranku..
    jangan biarkan aku melakukan hal yang seharusnta tidak kulakukan!!
    tegarkanlah hati ini tuk menhghadapi kenyataan hidup yang pahit dan  hati ini bersyukur kepadamu bila mendapat hikmah sekecil apapun....
    z berharap zmua ini akan berakhir tpi dengan cara yang akan membuatku bahagia!!
    amiin!!!
    sumber :http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=178361122182677

    FiberGlass - Ungkapan Hati

    coba dengarkan aku di sini menanti
    mengungkapkan perasaan di hati
    bahwa  diriku memendam rasa yang
    tidak mungkin bisa kau terima

    Reef
    ku mohon terimalah aku
    tuk jadi pengisi hatimu
    jangan kau buatku kecewa
    di sini

    namun jika dirimu tak mencintaiku
    ku terima semua kenyataan ini
    tapi ijinkan kumencintaimu walau
    hanya di dalam hati saja,


    download lagunya ya,,,,
    kunjungi: 
    http://www.index-of-mp3.com/download-FiberGlass_-_Ungkapan_Hati_%28Accoustic_Live%29-fsnO5u29vIA.html